Yesterday is a history, tomorrow is a mystery, and today is a gift, that's why its called 'present'~Kungfu Panda
Kutipan di atas adalah salah satu kutipan yang paling saya suka. Masa lalu adalah sejarah, masa depan adalah misteri, tapi hari ini adalah anugrah. Anugrah yang sepatutnya selalu kita syukuri.
Masa lalu adalah sejarah..
Banyak orang yang gagal hari ini sibuk menyalahkan hari kemarin atau masa lalunya. Padahal masa lalu diratapi dan disesali bagaimanapun tidak akan berubah, karna masa lalu, bahkan kejadian yang terjadi 1 detik yang lalu adalah sejarah yang tidak bisa diubah.
Mungkin banyak yang berpikir alangkah senangnya memiliki pintu kemana saja seperti di anime dan manga doraemon. Dengan memiliki pintu kemana saja dengan mudahnya orang bisa mengubah masa lalu atau datang melihat masa depan. Dengan pintu kemana saja setiap ada kesalahan manusia bisa kembali ke masa lalu dan mengubahnya, tapi bukankah dengan begitu manusia tidak akan maju?dan tidak akan berani menghadapi masa depan?bukankah wajar manusia membuat kesalahan?bukankah dari kesalahan itulah manusia belajar?
Masa depan adalah misteri..
Disebut misteri karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Meskipun ada orang-orang tertentu yang katanya bisa melihat masa depan, apakah mereka benar-benar yakin 100% dengan masa depan yang mereka lihat. Banyak orang yang demi mengetahui masa depannya mengunjungi peramal dan semacamnya. Tapi, seperti menonton film, bukankah lebih menarik jika kita belum mengetahui seperti apa 'ending'-nya?
Hari ini adalah anugrah..
Ya, hari ini adalah anugrah. Setiap detik yang kita lewati adalah anugrah. Bukankah setiap detiknya kita diberi anugrah berupa oksigen dari Sang Pencipta?
22 tahun sudah saya mendapat anugrah dari Sang Pencipta. Mulai dari kandungan, lahir ke dunia, hingga saat ini.
Terima kasih Allah atas semua anugrah yang Kau berikan
Terima kasih untuk Mommy yang telah melahirkan saya 22 tahun yang lalu ke dunia.
Terima kasih untuk semua orang yang telah hadir dalam hidup saya, bagaimanapun kalian telah mengukir sejarah dalam hidup saya
Kutipan di atas adalah salah satu kutipan yang paling saya suka. Masa lalu adalah sejarah, masa depan adalah misteri, tapi hari ini adalah anugrah. Anugrah yang sepatutnya selalu kita syukuri.
Masa lalu adalah sejarah..
Banyak orang yang gagal hari ini sibuk menyalahkan hari kemarin atau masa lalunya. Padahal masa lalu diratapi dan disesali bagaimanapun tidak akan berubah, karna masa lalu, bahkan kejadian yang terjadi 1 detik yang lalu adalah sejarah yang tidak bisa diubah.
Mungkin banyak yang berpikir alangkah senangnya memiliki pintu kemana saja seperti di anime dan manga doraemon. Dengan memiliki pintu kemana saja dengan mudahnya orang bisa mengubah masa lalu atau datang melihat masa depan. Dengan pintu kemana saja setiap ada kesalahan manusia bisa kembali ke masa lalu dan mengubahnya, tapi bukankah dengan begitu manusia tidak akan maju?dan tidak akan berani menghadapi masa depan?bukankah wajar manusia membuat kesalahan?bukankah dari kesalahan itulah manusia belajar?
Masa depan adalah misteri..
Disebut misteri karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Meskipun ada orang-orang tertentu yang katanya bisa melihat masa depan, apakah mereka benar-benar yakin 100% dengan masa depan yang mereka lihat. Banyak orang yang demi mengetahui masa depannya mengunjungi peramal dan semacamnya. Tapi, seperti menonton film, bukankah lebih menarik jika kita belum mengetahui seperti apa 'ending'-nya?
Hari ini adalah anugrah..
Ya, hari ini adalah anugrah. Setiap detik yang kita lewati adalah anugrah. Bukankah setiap detiknya kita diberi anugrah berupa oksigen dari Sang Pencipta?
22 tahun sudah saya mendapat anugrah dari Sang Pencipta. Mulai dari kandungan, lahir ke dunia, hingga saat ini.
Terima kasih Allah atas semua anugrah yang Kau berikan
Terima kasih untuk Mommy yang telah melahirkan saya 22 tahun yang lalu ke dunia.
Terima kasih untuk semua orang yang telah hadir dalam hidup saya, bagaimanapun kalian telah mengukir sejarah dalam hidup saya
good bijak
ReplyDelete