Kesehatan gigi dan mulut sering kali diabaikan padahal kesehatan gigi dan mulut berkaitan dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kemampuan mengunyah dan menelan makanan penting untuk memperoleh zat gizi yang dibutuhkan untuk kesehatan yang optimal. Selain berdampak terhadap status gizi, kesehatan gigi yang buruk juga dapat mempengaruhi kemampuan bicara dan percaya diri. Saat ini, Kepedulian masyarakat Indonesia terhadap kesehatan gigi dan mulut masih buruk, bahkan angka karies gigi dan penyakit mulut cenderung meningkat. Penyakit gigi dan mulut merupakan 1 dari 10 penyakit yang paling banyak dikeluhkan masyarakat Indonesia. Karies gigi dan penyakit periodontal merupakan contoh yang paling banyak dialami masyarakat.
Karies Gigi
Karies gigi, kelainan yang paling banyak menyerang gigi adalah sebuah penyakit infeksi dimana asam diproduksi oleh bakteri yang melarutkan gigi. Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Jaringan gigi mengalami kalsifikasi yang ditandai oleh demineralisasi jaringan permukaan gigi oleh asam organis yang berasal dari makanan yang mengandung gula.
Sejumlah bakteri seperti Streptococci mutan dan Lactobacilli bersifat cariogenic, yang berarti dapat menyebabkan lubang pada gigi. Bakteri ini menginisiasi lapisan lengket, yang dikenal sebagai plak gigi pada permukaan gigi. Bakteri pada plak gigi menggunakan karbohidrat yang dapat difermentasi untuk membentuk asam. Karbohidrat yang dapat terfermentasi adalah gula dan karbohidrat dari makanan dan minuman lain yang dapat difermentasi oleh bakteri. Asam yang terbentuk melepaskan mineral seperti kalsium dan fosfat dari gigi. Peristiwa inilah yang disebut demineralisasi.
Karies gigi bersifat kronis dan dalam perkembangannya membutuhkan waktu yang lama, sehingga sebagian besar penderita berpotensi mengalami gangguan seumur hidup. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang, yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan nyeri, gigi tanggal, dan infeksi.Faktor utama untuk mengontrol risiko karies gigi adalah higienitas (kebersihan) mulut, fluoride, dan konsumsi makanan cariogenic yang tidak berlebihan.
PENYAKIT PERIODONTAL
Penyakit periodontal atau penyakit gusi, disebabkan oleh infeksi dan peradangan pada gingival (gusi), jaringan ikat periodontal, dan tulang alveolar. Periodontal dapat menyebabkan gigi tanggal.
Penyakit periodontal merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang terakumulasi di dalam calculus atau karang gigi yang biasanya terdapat pada leher gigi. Penyakit periodontal dapat ringan seperti gingivitis (peradangan hanya pada gusi) yang biasanya ditandai dengan gusi berwarna merah, membengkak dan mudah berdarah. Periodontal berat dapat menyebabkan kerusakan tulang pendukung gigi dan juga abses periodontal.
TIPS MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Diet Makanan
Orang dewasa apalagi anak-anak sangat menyukai makanan yang manis terutama permen, snack, atau makanan yang mengandung coklat. Makanan tersebut bersifat lengket dan menempel di gigi. Sebaiknya setelah mengkonsumsi makanan tersebut hendaknya gigi dibersihkan terlebih dahulu minimal kumur-kumur atau lebih baik lagi menggosok gigi.
Makanan yang baik untuk kesehatan gigi juga baik bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan ialah makanan yang banyak mengandung serat, seperti buah-buahan dan sayuran. Selain bagus untuk pencernaan, makanan yang berserat juga secara tidak langsung dapat membersihkan sisa makanan yang lengket dan menempel di gigi.
Menyikat Gigi
Teknik menyikat gigi yang baik adalah dengan mempergunakan bulu sikat yang lunak dan arah penyikatan dilaukan dari arah gusi menuju gigi. Hal ini bertujuan untuk membersihkan plak yang menempel pada permuakaan gigi, juga melakukan pemijatan pada gusi yang juga akan memperlancar peredaran darah di sekitar gusi sehingga gusi menjadi lebih sehat. Posisi bulu sikat terhadap permukaan gigi yaitu 450.
Penambalan Gigi
Penambalan gigi terhadap gigi yang berlubang sebaiknya dilakukan sedini mungkin sebelum infeksi yang terjadi semakin parah. Apabila deteksi dilakukan sejak dini dan segera dilakukan penambalan maka perawatan terhadap gigi tersebut tidak akan berlangsung terlalu lama.
Kontrol Enam Bulan Sekali
Kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan untuk memeriksakan kesehatan gigi. Apabila terdapat gigi
yang berlubang atau berkarang segera meminta dokter gigi untuk melakukan tindakan. Minta nasehat dokter gigi sebelum menggunakan produk estetika (misalnya: gigi whiteners) yang dapat berdampak merugikan pada
gigi. Rontgen gigi bisa dilakukan setiap 12-36 bulan, tergantung kepada hasil pemeriksaan gigi oleh dokter gigi.
Terapi Antibakteri
Pada orang-orang yang cenderung menderita karies gigi perlu diberikan terapi antibakteri. Setelah daerah yang membusuk dibuang dan semua lubang serta lekukan ditambal, maka diberikan obat kumur yang kuat (klorheksidin) selama beberapa minggu untuk membunuh bakteri di dalam plak yang tersisa. Diharapkan bakteri yang tidak berbahaya akan menggantikan bakteri penyebab karies. Untuk membantu mengendalikan bakteri, bisa digunakan obat kumur fluor setiap hari dan mengunyah permen karet yang mengandung xilitol.
Daftar Pustaka
Almatsier. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.
Buckle KA, Edwards RA, Fleet GH, Wooton M. 2007. Ilmu Pangan. Jakarta: UI-Press
Eufic Review. 2003. Food,dietary habits, and dental health.www.eufic.org
Situmorang NS. 2005. Dampak karies gigi dan penyakit periodontal terhadap kualitas hidup. Medan: USU
No comments:
Post a Comment