Friday, March 25, 2011

Dewasa itu apa?

Beberapa waktu yang lalu saya dipinjamkan sebuah novel, yang berjudul Perahu Kertas. Novel yang galau katanya. Terlepas dari kegalauan ceritanya, saya tertarik pada tokoh utama novel tersebut. Kugy, seorang gadis yang suka berimajinasi. Saya menikmati karakter Kugy karena sifatnya yang suka berimajinasi.

Saya jadi teringat sewaktu kecil saya juga memiliki tokoh-tokoh dalam imajinasi saya. Imajinasi yang saya bagi berdua dengan adik saya. Dalam imajinasi saya berperan sebagai guru dari murid-murid  yang penuh rasa ingin tahu dan juga penuh imajinasi. Saya bahkan membuat novel tentang mereka. Novel yang masih saya  ingat garis besar ceritanya, namun sekarang entah berada dimana.

Banyak orang yang menganggap negeri dongeng hanya ada dalam bayang anak-anak. Kekanakan bagi mereka yang sudah dewasa namun masih tenggelam dalam negeri dongeng. Saya mengakui, seiring bertambahnya usia, bertambahnya teman, dan aktivitas yang memadat membuat saya perlahan-lahan tidak lagi berimajinasi bagai di negeri dongeng.

Saya jadi teringat, beberapa bulan yang lalu, saat saya sedang membaca komik tiba-tiba seorang teman berkata "kalau terus membaca komik, kapan dewasanya?"
Saya menatapnya, dia tertawa, saya terdiam.
Dalam benak saya berpikir
"dewasa itu apa?"
"apakah dewasa berarti harus meninggalkan dunia khayal?"
"apakah komik selalu identik dengan dunia yang kekanakan?"
"apakah membaca komik berarti tidak dewasa"

Bukankah banyak komik-komik yang beredar  yang ditujukan untuk dewasa? dengan jalan cerita yang rumit, yang tidak mudah dimengerti anak-anak, sebut sajalah xxxHolic, death note, monster dan lain-lainnya.


Saya sendiri adalah seseorang yang sangat suka membaca komik. Bisa dibilang membaca komik adalah hobi saya, sejak masih berseragam putih merah. Saya pertama kali mengenal komik dari Bapak (ayah saya), yang juga seorang penggemar komik.

Bapak bercerita sejak dulu dia juga gemar membaca komik. Namun, dulu tidak banyak komik yang beredar seperti sekarang ini. Dulu Bapak hanya mengenal Ko Ping Ho, yang ia baca berebut dengan Jidah (Alm Nenek saya). Setiap kali edisi baru terbit mereka selalu berebut membacanya. Tampak kekanakan memang. Tapi saya melihat bahwa Bapak yang usianya sudah kepala lima tidak kehilangan kedewasaannya meskipun masih suka membaca komik.

Menjadi dewasa bagi saya bukan dilihat dari hobi dan kesukaan kita, tapi lebih dari sikap kita. Seorang anak kecil bisa saja bersikap lebih dewasa daripada orang dewasa itu sendiri. Anak kecil yang mengakui kesalahannya dan berani bertanggung jawab saya rasa lebih dewasa dibanding mereka yang secara usia sudah dewasa namun ketika bersalah tidak mau mengakuinya.

Usia terus bertambah, namun kedewasaan tergantung dari sikap kita.

Thursday, March 24, 2011

a valuable human being

Tak terasa hampir 1 bulan sejak terakhir nulis di blog.1 bulan terakhir ini saya memang agak sibuk.
Mulai dari mengikuti training, ditambah tiba2 punya judul penelitian. Akhirnya, hari-hari disibukkan dengan proposal dan bimbingan, sampai pergi ke jakarta untuk mengambil data. 
Sayangnya, saya kurang mengimbangi aktivitas dengan istirahat. Akibatnya, saya jatuh sakit. Berbagai rencana pun tinggal rencana. Bahkan kemarin seharian saya di tempat tidur saja. 
Hari ini, karna sudah merasa agak mendingan, ditambah rasa bosan, saya iseng membaca buku yang didapatkan dari rumah sakit waktu saya kecil dulu. Di dalam buku itu ada kata-kata
"Worry is OK. Most people are afraid of illness, of being different. But, fear cannot run your life. Worry can be controlled. You must learn to live with what is happening and to trust the future".
Ya, penyakit apapun yang kita derita. Seberat apapun itu tak usahlah menyesalinya. Lebih baik berjuang untuk menghadapinya. Dan kembali mengutip kata-kata dari buku yang tadi saya baca
 "You are OK. You are a valuable human being, an important person to yourself and those around you"
Sekian dulu (di luar ibu saya sudah marah-marah menyuruh tidur karna menurutnya saya masih perlu istirahat)
dan untuk yang sedang sakit, saya ucapkan
Get Well Soon :)

Monday, March 7, 2011

Puzzle Kehidupan

"Ada rahasia-Nya di balik semua". Itu kira-kira perkataan salah satu sahabat saya belum lama ini.
Ya, manusia hanya bisa menduga, tapi kita tidak akan tahu apa yang benar-benar akan terjadi nantinya, sampai kita benar-benar melewatinya.
Saya sering mendengar kata-kata. "Orang yang kita tolong hari ini bisa jadi adalah orang yang menolong kita di kemudian hari." Saya rasa kata-kata itu benar adanya. Bahkan orang yang dulu tidak begitu kita sukai bisa jadi orang yang dekat di suatu hari nanti. Kita tidak akan pernah menduga kalau orang-orang di sekitar kita ternyata lebih dekat dari apa yang kita kira.

Hari jumat kemarin misalnya, saya sedang membuka-buka album foto di facebook teman-teman sekelas saya. Waktu itu saya sedang memilih-milih foto yang akan saya gunakan untuk buku kenangan. Tanpa sengaja saya menemukan foto saudara dari ayah saya di album teman saya. Orang yang masih saudara dengan saya ternyata saudara teman saya juga. Bisa dikatakan kami masih ada hubungan saudara, meski jauh hubungannya. 
Saya jadi teringat. Entah kali keberapa ternyata teman-teman saya, bahkan banyak yang merupakan teman akrab saya, yang setiap hari bercanda tawa bersama. Ternyata memiliki hubungan yang lebih dekat dari yang saya duga.
Ada yang ternyata anak dari teman orangtua saya. Ada yang ternyata pernah berada di tempat yang sama di waktu yang sama, yang artinya mungkin kami sudah pernah bertemu sebelumnya, tanpa kenal satu dengan lainnya. Ada yang merupakan teman kecil saya, yang baru saya tahu setelah melihat fotonya. Ada juga yang merupakan saudara dari teman sebangku saya.
Ibu saya pun mungkin tidak pernah menyangka, bahwa salah seorang rekannya akan menjadi pembimbing anaknya.
 ...
Seperti kepingan puzzle. Kita tidak akan tahu hubungan satu dengan lainnya sebelum gambar itu saling menyatu.


Friday, March 4, 2011

aku dan bajuku

aku punya sebuah baju
itu baju kesayanganku
baju yang biasa menemani tidurku

baju ini sudah jadi milikku
sejak sd dulu
sejak kelas lima seingatku
hingga kini sudah 20 usiaku

kini sudah menua bajuku itu
lubang bermunculan disini dan disitu

mungkinkah telah tiba waktu
perpisahanku
dengan baju kesayanganku

biarkanlah waktu
yang menjawab pertanyaanku